Irmante Astalavista

Simsalabim!!!
Blog ini bercerita tentang dunia IT, ilmu kebumian, dan lain-lain.

Monday, June 30, 2008

Sidejob belas kasihan

Sidejob merupakan salah satu cara untuk menambah penghasilan. Semakin besarnya kebutuhan hidup dan tingginya harga memancing orang2 untuk mendapatkan dana segar.

Sidejob yg menarik adalah ketika itu berhubungan dengan penyaluran hobi, misalnya orang yg hobi nyanyi kemudian nyanyi pesta perkawinan, acara seremonial, ngajar nyanyi buat anak2, dst. Selain hobinya tersalurkan, dapet duit lagi.

Sidejob semakin menarik bilamana income yang diperoleh lebih gede daripada gaji. Penghasilan yang lebih dari 2 atau 3 kali lipat penghasilan rutin dalam sebulan tentunya sangat menggiurkan buat siapapun. Apalagi kalo sampe 20-30x lipat dari gaji. Misalnya kayak Tora Sudiro, awalnya niat ngelawak di extravaganza merupakan kerjaan sampingan. Berhubung penghasilan sidejob lebih gede akhirnya ya kerjaan sbg karyawan itu ditinggalkan.

Sidejob menjadi tidak menarik kalo:
- angka yg diperoleh mengecil dan terus mengecil. Ketika satpam sekolah merangkap jualan mie goreng didepan sekolah, tidak nemu-nemu pembeli yg cukup untuk menutup pembelian bahan makanan, ya mending pindah lokasi lain yang lebih strategis.
- gaji/sidejob lain lebih menghasilkan, misal satpam mall karena senioritas kemudian naek pangkat jadi kepala satpam gaji naek 2 x lipat. Sementara income sidejob hanya 1/5 atau kurang dari gaji sebelumnya.
- resiko sidejob itu tinggi. Misalnya manajer artis yg jd suplier ekstasi buat para artis binaannya, sementara dia sendiri udah tobat.

Nah dari hal-hal yang tidak menarik itu, kok ya Saya mengalami ketidakmenarikan sidejob yang saya sebutkan itu secara bersamaan... dan akhirnya memunculkan sebuah spesimen baru sidejob bernama sidejob belas kasihan.


Ada seorang teman yg menjanjikan sejumlah nilai bila Saya ikut dalam project X pembangunan aplikasi dalam sebuah departemen korup. Nilainya cukup fantastis buat sebuah model aplikasi, 2.8 miliar. Kerjaan ini dikerjakan di luar kantor, maka ini merupakan kerja sidejob ya kan. Fokus utama orang bekerja sidejob adalah sejumlah nilai yang disepakati dan dijanjikan, ditukar dengan tenaga dan hasil pemikiran. Sebagai programmer, tentunya saya perlu mengumpulkan orang dan memberikan rekomendasi-rekomendasi teknis terhadap kondisi dan situasi pembuatan aplikasi yang serba mepet waktunya sementara konten aplikasinya semakin membesar. Sayangnya, saran-saran yang saya berikan tidak digubris dan setiap rekomendasi diganti dengan yang lebih murah. Akhirnya kerjaan itu babak bundas dan masuk dalam kategori kerjaan tidak selesai. Temen saya terlalu takjub melihat angka miliaran itu masuk ke rekeningnya, padahal itu nilai untuk mengerjakan project bukan nilai untuk masuk kantong pribadi. Akhirnya dia menjadi monster korup serakah yang gelap mata. Sejumlah nilai project yang menjadi hak orang-orang yang terlibat dalam project X dia tilep: kantornya sendiri (yang berujung pemecatan), donatur project, departemen korup, teman-teman teknisnya termasuk saya tentunya. Hebatnya dia dengan cuek melakoni itu semua seperti tanpa dosa dan tanpa malu. Nah teman-teman yang ditilep duitnya dan dapet nilai yang tidak seberapa itu akhirnya maju didepan jadi bemper. Soalnya kalo mereka ikutan melarikan diri dari project X ini, maka semua akan terkena dampaknya.

Sidejob ini jelas tidak menarik lagi, karena faktor2 yang saya tulis sebelumnya yaitu, angka yang mengecil, gaji/sidejob lain yang lebih menarik, dan resiko yang semakin tinggi.
- Angka yg dijanjikan tidak mengecil sih, tetapi kalo janji surga pelunasan nilai teknis yang muncul itu yang berat ya tho apalagi dapat informasi dia udah kehabisan cash untuk membayar yang seharusnya diterima tim saya.
- Dari kantor saya dapet kenaikan gaji, ini tidak ada hubungannya dengan project sidejob yang saya jalani, tetapi sedikit banyak membuat saya berpikir sejenak untuk tidak bermain sidejob. Sementara teman saya yang juga ikut sidejob project X, dengan mudah menemukan sidejob lain meski gaji dia tidak naik.
- Resiko sidejob tersebut semakin tinggi, karena dalam sidejob project X ini terjadi tindak pidana korupsi dan penipuan, sementara monster korup ini melarikan diri dari tanggung jawab, otomatis saya sama sekali tidak tertarik untuk memperbaiki situasi.

Sidejob ini berubah menjadi sidejob belas kasihan. Sidejob spesimen baru yang rada-rada aneh untuk dilakoni. Gak dapet nilai yang dijanjikan tapi di'paksa' untuk tetap mengerjakan bagian yang menjadi tanggung jawabnya. hahahaha.
Kasian kalo sampe ngeliat pimpro yang ketakutan diperiksa KPK, kasian sama nasib orang-orang yang belum dibayar, kasian sama aplikasi yang terbengkalai, kasian sama orang yang terus berusaha bertahan ditengah gelombang caci-maki yang terus menerus padahal bukan kita yang melakukan, kasian sama departemen korup yang akan jadi bahan pemeriksaan, dst.

Lha gimana lagi, maju kena, mundur kasian.
Kalo dari saran-saran yang saya dapat ketika saya bercerita ke teman-teman yang menghadapi masalah sidejob ini, ada dua kategori, yaitu:
gak usah ikut sidejob belas kasihan, dengan alasan:
- rugi waktu, tenaga, dan finansial
- fokuslah kedalam kerjaan yang sudah pasti
- goblok amat lu
- saat yang tepat membela bangsa dan negara Indonesia dengan melaporkan tindakan korupsi... wekekekeke

terus ikut dalam sidejob belas kasihan, dengan alasan:
- ini merupakan ajang pendewasaan diri
- iming-iming sidejob lain
- kasihan dong sama kita-kita (selain teknikal yah).
- ancaman yang disampaikan secara halus bahwa kesalahan kerjaan tidak selesai gara-gara teknikal.

Hmmmmmm
, ancaman halus itu sempat menarik perhatian saya, gile aje, gw kerja pontang panting baru dibayar dengan nilai jauh dibawah zakat maal nilai project masih diancem-ancem lagi. ckckckckck. Tapi disinilah pembelajaran buat saya pribadi, supaya gak terpancing provokasi ancaman-ancaman. Maka itu sebagai orang IT ya saya memanfaatkan situasi, kondisi, toleransi, pandangan, dan jangkauan (singkatan jaman SD) yang saya miliki. Ya kalo bola pingpong masih diarea lawan ya jangan lakukan gerakan smash, ntar yang kena smash cuman angin. Kalo wajah petinju belum cukup dekat untuk dihajar, ya jangan maen pukul, ntar cuman mukul angin. Tunggu tanggal mainnya, yang jelas gestur, arah dan sudut gerak lawan udah terekam... :D

Labels: ,


0 Comments:

Post a Comment

<< Home